Pandemi Hilang Pebisnis Playground Anak Pun Senang

Pandemi Hilang Pebisnis Playground Anak Pun Senang

Pandemi hilang pebisnis playground anak pun senang – Siapa yang tidak senang dengan menurunnya angka penularan pandemi selama beberapa bulan ini? Ya jelas semua orang senang. Anak-anak yang sudah mulai diizinkan masuk sekolah secara bertahap, para pedagang pasar yang lebih leluasa beraktivitas, acara kumpul-kumpul nikahan dan acara keagamaan yang sudah diizinkan lagi, para karyawan kantor dan pabrik yang sudah bisa masuk secara full dan berbagai kegiatan-kegiatan lainnya yang sudah diperlonggar lagi. Trend positif yang berlangsung beberapa bulan ini tentu menjadi angin segar bagi semua pihak yang sudah jenuh dengan keadaan yang serba dibatasi selama adanya pandemi ini. Begitupun dengan Sakti Edutoys, pandemi hilang pebisnis playground anak pun senang tentu saja menjadi kalimat yang pas untuk menggambarkan kegembiraan kami saat ini.

Pandemi Hilang Pebisnis Playground Anak Pun Senang dalam berbisnis

Selama pandemi yang sudah berlangsung hampir melebihi dua tahun ini, para pelaku bisnis dan semua element masyarakat dan pemerintahan hampir semuanya pusing karena terbatasnya kegiatan yang bisa mereka lakukan. Anak-anak sekolah tidak bisa berangkat ke sekolah atau kampus, kumpul-kumpul kegiatan keagamaan di masjid, gereja, pura, wihara, kelenteng tidak bisa, para pelaku bisnis harus membatasi kegiatan produksi dan tidak bisa melakukan perjalanan bisnis ke berbagai daerah atau negara dan masih banyak lagi pembatasan-pembatasan kegiatan yang membuat banyak potensi ekonomi akhirnya terhenti karena kegiatan yang tidak diizinkan oleh pemerintah.

Namun begitu, masyarkat mulai menyesuaikan diri dengan dengan pembatasan-pembatasan kegiatan yang mereka alami. Kalau dituruti untuk terus takut dengan terjangkit virus korona keluarga mereka tidak mati karena pandemi malah mati karena kelaparan karena tidak melakukan aktivitas ekonomi sama sekali. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang sesuai anjuran ahli virus dan ahli kesehatan seperti selalu menjaga kebersihan tangan, mulut, memakai masker dan menjaga jarak aman dengan orang lain, potensi untuk tertular pandemi menjadi rendah. Selain itu, tentu saja harus menerapkan pola hidup sehat seperti rutin berolahraga, terpapar sinar matahari secara memadai, berusaha untuk selalu gembira dan makan-makanan yang memenuhi kebutuhan gizi tubuh juga sangat wajib di era pandemi seperti sekarang. Kalau ikhtiar-ikhtiar atau usaha-usaha maksimal menjaga diri dari corona, kemungkinan kita terpapar menjadi sangat rendah sekali.

Bisnis mainan anak indoor-outdoor yang sempat sangat lesu di masa pandemi

Kalau kami membuat sub judul seperti di atas jelas banyak orang juga mengalaminya. Tidak hanya bisnis mainan anak seperti kami saja yang mengalami keadaan penurunan drastis. Karena kami sedang menjalankan bisnis ini, tentu saja kami punya pengalaman yang pas untuk kami bagikan kepada para pembaca kami yang setia dengan website ini. Membagikan pengalaman bisnis yang sedang kami jalani tidak hanya untuk kepentingan bisnis saja, tapi lebih pada kenang-kenangan yang harus kami dokumensikan dalam bentuk tulisan dalam website komersial agar menjadi pengingat ketika keadaan sudah normal seratus persen yang kemungkinan bisnis ini pesanannya normal kembali. Sekarang sebenarnya sudah mulai normal secara perlahan, tapi masih dibawah hari-hari sebelum pandemi masuk ke Indonesia.

Penyebab dari menurun drastisnya volume penjualan mainan anak di masa pandemi jelas sekali. Roda ekonomi tidak berjalan dan konsumen mengalami daya beli menurun drastis karena mereka juga tidak bisa melakukan kegiatan ekonomi seperti biasa. Kita ambil contoh salah konsumen mainan anak yang cukup signifikan yaitu lembaga pendidikan setingkat tk-paud. Konsumen dari lembaga pendidikan di masa-masa normal memesan mainan anak termasuk yang cukup tinggi. Sering kali dalam sekali orderan, mainan anak yang mereka pesan tidak cukup satu unit saja, tapi beberapa unit seperti playground anak, ayunan anak, mangkok putar, jungkat-jungkit dan mainan-mainan lainnya. Apalagi ketika dapat proyek pengadaan mainan anak untuk permintaan semua lembaga pendidikan tk-paud dalam satu kecamatan atau satu kabupaten. Nilai transaksinya akan sangat luar biasa sekali.

Di bulan ketika atau keempat setelah pandemi resmi diumumkan hadir di Indonesia, pesanan maianan yang kami perkirakan akan kosong mungkin lebih dari setahun ternyata tidak menjadi kenyataan. Ternyata dalam situasi ekonomi sulit seperti itu mainan anak masih tetap ada konsumennya. Kami yang sempat lesu untuk dalam menjalankan bisnis mainan yang sudah kami andalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami mulai semangat lagi. Beberapa website komersial yang tidak tersentuh mulai kami update konten-konten yang perlu kami isi. KontenĀ  informasi dan penjualan mulai kami buat dan posting di beberapa website komersial yang kami kelola. Satu tahun berjalan, ternyata keadaan berangsur-angsur sedikit demi sedikit mengalami kenormalan. Meski masih jauh dari sebelum pandemi. Tentu semua harus disyukuri karena tidak perlu menutup usaha yang sudah menjadi andalan kami dalam beberapa tahun terakhir ini. Selain itu, banyak karyawan yang juga menggantungkan hidup dari usaha ini. Sebisa mungkin dengan usaha maksimal yang kami bisa untuk terus mendapatkan konsumen agar proses produksi bisa tetap berjalan.

Roda ekonomi yang mulai berputar

Ekonomi itu seperti mesin, ketika satu sektor terganggu, sektor lainnya juga akan terdampak. Kita ambil contoh dalam kasus bisnis mainan anak yang kami jalani. Kegiatan belajar-mengajar tatap muka selama pandemi ini oleh pemerintah belum diizinkan oleh pemerintah, kalaupun diizinkan cuma berapa persen dari totalĀ  siswa. Dampaknya pada bisnis mainan yang kami jalankan adalah pesanan dari lembaga pendidikan menurun drastis seperti yang kami jelaskan di atas. Tidak mungkin pemerintah menganggarkan anggaran untuk pengadaan mainan anak di lembaga pendidikan tk-paud karena tidak digunakan. Pertama mainan jadi berkarat karena tidak dioperasikan, kedua mainan menjadi tidak ada gunanya dan masuk dalam pemborosan dana pemerintah. Itu baru satu kasus untuk mainan anak. Contoh lain untuk kasus ekonomi yang saling berkaitan dengan mainan fiberglass adalah aktivitas wisata yang dibatasi oleh pemerintah. Termasuk wisata kolam renang waterboom, karena kami juga berbisnis mainan kolam renang dari bahan fiberglass. Sangat terasa sekali penurunan dari pengelola wisata kolam renang. Padahal kalau kami cek, website-website komersial yang kami kelola berada di posisi yang aman di mesin pencari google.

Kabar menurunnya penderita korona yang terus melandari dan menunjukkan penurunan grafik membuat roda ekonomi yang saling berkaitan mulai menggeliat. Daya beli semua lapisan masyarakat mulai membaik. Karyawan kantor yang sebelumnya dipotong gaji karena pembatasan jam operasional kerja kini bisa mendapat gaji penuh karena pabrik sudah beroperasi seperti biasa. Pedagang-pedagang yang mangkal di depan sekolah-sekolah kini bisa menaikkan omsetnya lagi karena sekolah sudah mulai berangsur normal kegiatan belajar tatap mukanya. Orang tua juga kini bisa mengajak anak-anak mereka untuk berwisata karena tempat wisata sudah dibukan dan mulai dipadati pengunjung yang sudah jenuh dikurung di rumah dan tidak kemana-mana. Ketika semua kegiatan ekonomi sudah bisa berjalan normal, tentu ini akan membuat roda ekonomi masyarakat saling mendukung satu sama lain dan berefek pada peningkatan kemakmuran yang lebih merata.

Munurut kami sudah lebih dari cukup kami menggambarkan rasa gembira kami sebagai pelaku bisnis mainan anak indoor-outdoor sepanjang ini. Impian ini tentu tidak hanya sekedar impian kalau melihat perkembangan pandemi yang sudah mulai menurun drastis akhir-akhir ini. Kami yakin, para ahli virus dan ahli kesehatan dalam waktu yang sudah cukup lama mempelajari pandemi ini akan akan menemukan jalan keluar yang jitu dan manjur dalam mengobati wabah ini sehingga menjadi penyakit biasa seperti penyakit-penyakit lain yang obatnya bisa kita temukan dengan mudah di apotik-apotik dekat rumah kita. Tidak hanya kami yang punya harapan besar seperti ini, hampir semua orang menginginkan kehidupan kembali normal seperti sediakala. Semoga dengan semakin banyaknya orang berdoa dan berharap, harapan untuk hidup kembali normal segera terwujud. Amin.

 

Scroll to Top