Penjualan Mainan Anak Indoor-Outdoor Menurun Drastis Dampak Kenaikan Harga Bahan Baku
Penjualan mainan anak indoor-outdoor menurun drastis dampak kenaikan harga bahan baku – Dunia bisnis seperti yang sering kami ulang-ulang dalam beberapa artikel yang sudah kami terbitkaan dalam website ini adalah dunia yang dinamis dan cepat berubah. Kalau tidak berubah selera konsumennya, akan berubah pola marketingnya, harga bahan baku dan datangnya pendatang-pendatang baru dengan produk yang lebih baik dan menarik. Kali ini yang ingin kami ulas adalah penjualan mainan anak indoor-outdoor menurun drastis dampak kenaikan harga bahan baku khususnya bahan baku besi untuk untuk produksi. Kami sudah pernah membahas juga dalam satu artikel dalam website ini tentang penyesuaiakan harga jual mainan anak yang harus kami lakukan dampak dari kenaikan harga bahan baku ini. Sekarang dampaknya mulai terasa pada volume penjualan mainan anak yang mulai menurun.
Data penjualan kami untuk mainan anak dari bahan besi selama beberapa bulan terakhir ini menunjukkan grafik yang tajam penurunannya. Mainan-mainan indoor-outdoor itu berupa ayunan anak, jungkat-junkit, mangkok putar, tangga pelangi dan juga panjat tambang. Meski kita masih dalam masa-masa pandemi dimana kegiatan ekonomi masih belum terlalu normal seperti sebelumnya, tapi penjualan masih ada. Apalagi ketika masyarakat sudah mulai terbiasa dengan dengan pandemi dan perlahan-lahan berusaha hidup berdampingan dengan pandemi. Meski di masa pandemi dan konsumen dari lembaga pendidikan juga menurun drastis, pembelian personal malah mulai menunjukkan kenormalan, tapi naiknya harga bahan baku benar-benar terasa sekali dampaknya pada penjualan produk mainan anak indoor-outdoor yang mengandalkan besi untuk pembuatannya.
Konsumen kaget dengan kenaikan harga yang mainan anak yang terlalu drastis
Sangat tidak bisa dihindari, konsumen mainan anak seperti ayunan anak, jungkat-jungkit atau mangkok putar dengan kenaikan yang menurut kami sebagai pelaku bisnis juga terlalu drastis. Kami sebagai pelaku bisnis mainan anak seperti berhadapan pilihan simalakama. Dimakan bapak mati tidak dimakan ibu mati. Ketika kami tetap memaksa untuk memberlakukan harga untuk beberapa mainan indoor-outdoor yang kami jual saat ini, ada dua kemungkinan. Kami harus menurunkan kualitas produk secara drastis. Kedua kami harus rugi. Sama-sama pilihan yang sulit dan sepertinya mustahil untuk kami lakukan. Akhirnya kami memilih pilihan berat yang ketiga yaitu menaikkan harga jual mainan anak yang akhirnya seperti judul artikel yang kami buat, penjualan mainan anak indoor-outdoor menurun drastis dampak kenaikan harga bahan baku.
Sudah lebih dari 10 calon konsumen yang menghubungi customer servis kami mengekspresikan kekagetannya dengan kenaikan harga beberapa mainan seperti yang kami sebutkan di atas. Konsumen sebenarnya paham dengan kenaikan harga bahan baku besi saat ini, ya tapi itu, dana mereka untuk membeli mainan anak dengan kenaikan yang cukup drastis sepertinya belum siap. Mereka rata-rata memilih membatalkan untuk membeli mainan anak seperti ayunan, jungkat jungkit atau mangkok putar. Dan itu tidak hanya konsumen yang menghubungi kami secara online, konsumen offline dari partner kami yang mempunyai workhsop dan shoroom di Jakarta ternyata juga sama, sepi juga pembeliannya.
Disaat mainan-mainan anak indoor-outdoor seperti ayunan, mangkok putar ataupun jungkat-jungkit sepi, untungnya mainan anak yang lain seperti perosotan anak, playground anak dan juga playground kolam renang masih lumayan ramai penjualannya. Kenaikan harga dari mainan playground tidak begitu terasa karena mainan ini harganya sudah cukup tinggi dan penggunaan bahan baku besi tidak 100%. Bahkan kadang dibawah 50%. Dan kenaikan bahan baku resin untuk membuat perosotan anak tidak drastis bahan baku besi. Jadi untuk mainan-mainan anak yang tidak mengandalkan 100% besi masih dianggap wajar oleh konsumen saat ini.
Kenaikan harga di tengah bahan baku di tengah kondisi ekonomi yang masih belum normal karena efek pandemi saat ini menurut kami juga kurang pas. Daya beli masyarakat masih belum pulih betul karena tidak bisa melakukan kegiatan ekonomi secara penuh. Dan orang-orang kemungkinan masih menyimpan uang cash untuk persediaan membeli barang tarsier daripada primer. Kalau kegiatan ekonomi sudah normal dan masyarakat bisa lebih leluasa untuk melakukan mobilitas dari satu wilayah ke wilayah lain tanpa syarat yang ribet seperti sekarang, tentu harapan untuk pemulihan sektor ekonomi secara penuh sangat besar sekali. Dan kami melihat kita sudah hampir menuju kenormalan meski masih ada isu-isu varian baru yang lebih ganas dari beberapa ahli. Tentu sebagai masyarakat kita harus mengikuti saran-saran dari para ahli kesehatan tantang bahaya pandemi tanpa mengabaikan kebutuhan ekonomi keluarga dan personal.
Maksimalisasi kualitas produk dan marketing untuk meningkatkan penjualan mainan anak indoor-outdoor
Di situasi ekonomi yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kenormalan tapi kemudian dihantan dengan kenaikan harga bahan baku besi untuk produksi mainan anak indoor-outdoor, langkah-langkah preventif harus tetap disusun dan direncanakan. Kalau untuk kenaikan harga memang kami sebagai pelaku bisnis mainan anak tidak punya kebijakan untuk menurunkan harga bahan baku, biarlah pasar yang mengatur. Yang bisa kami usahakan saat ini adalah memberikan pengertian kepada calon konsumen agar sama-sama paham kondisi yang sedang kita alami bersama. Haraga bahan baku naik, daya beli masih belum membaik. Tapi kami yakin, di antara 1 juta calon pembeli mainan anak seperti ayunan, mangkok putar, jungkat-jungkit dan mainan anak dari bahan besi lainnya, pasti ada calon konsumen yang memiliki daya beli tinggi. Konsumen yang mempunyai daya beli cukup tinggi ini harus kami temukan dengan cara memaksimalkan promosi kepada mereka.
Optimasi marketing tentu saat ini adalah pilihan terbaik yang kami miliki disaat penjualan mainan anak indoor-outdoor meningkat tajam. Sembari menunggu perubahan-perubahan keadaan ekonomi baik itu penurunan bahan baku ataupun daya beli konsumen yang meningkat. Kenaikan harga sangat wajar dalam dunia bisnis, tapi di awal-awal konsumen membutuhkan waktu untuk sadar dengan harga baru dari harga mainan pada waktu normal. Baru setelah dua tiga bulan, konsumen mulai terbiasa dan tidak punya pilihan selain selain membeli produk mainan yang harus mereka beli. Apalagi konsumen yang datang dari lembaga pendidikan tk-paud yang memang berkewajiban untuk membenjakan anggaran untuk pengadaan mainan. Ini yang menjadi pasar potensial kami.
Potensi pasar mainan anak indoor-outdoor yang masih bagus untuk dijalani
Sebagai pelaku bisnis mainan anak, optimisme untuk potensi pasar produk ini menurut kami masih tinggi. Pasar mainan anak menurut kami hingga saat ini adalah bisnis yang pasarnya cukup stabil dengan fluktuasi pasar yang tidak ekstrim. Seektrim apa pun kondisi ekonomi, mainan anak masih ada pasarnya. Kami ambil contoh keadaan ekstrim yang kami alami dan mungkin semua orang mengalaminya adalah pada saat awal pandemi. Awal-awal pandemi memang sempat volume penjualan dari Sakti Edutoys menurun sangat drastis. Kalau tidak salah dua bulan. Tapi di bulan ketiga mulai masuk pesnan dari beberapa konsumen untuk produk mainan anak seperti ayunan, playground anak, perosotan waterboom dan juga playground kolam renang. Harapan yang tidak begitu tinggi di awal pandemi akan bisnis mainan anak perlahan mulai muncul dan hingga dua tahun sudah kita hidup bersama dengan pandemi bisnis mainan anak yang kami jalani masih tetap bisa diandalkan dan berjalan.
Dari data pencarian yang kami amati di mesin pencari google dengan website khusus, pencarian ayunan anak, perosotan anak, playground dan juga mainan-mainan lainnya masih cukup tinggi. Stabilnya pencarian di mesin pencari google dan kemungkinan juga dari platform-platform online kemungkinan besar masih akan berlangsung lama kalau trend penggunaan mainan anak lewat online masih seperti sekarang atau bahkan meningkat. Hanya saja sebagai pelaku bisnis yang mengandalkan platform online, kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah cepat di dunia teknologi memaksa kita untuk selalu belajar hal-hal baru dengan efektif. Kalau tidak mau beradaptasi ya siap-siap saja tertinggal oleh kompetitor dan hilang dari peredaran.
Begitulah sedikit gambaran tentang penjualan mainan anak indoor-outdoor menurun drastis dampak kenaikan harga bahan baku. Kami harap sedikit gambaran ini memberi pengertian kepada calon konsumen agar mereka bisa memaklumi kenaikan harga mainan anak indoor-outdoor yang kami berlakukan saat ini. Tentu kami sebagai pelaku bisnis mainan anak berharap akan terjadi penurun harga bahan baku sehingga kami bisa menjual produk kami dengan harga yang lebih masuk akal kepada calon konsumen. Harapan lainnya kalau harga bahan baku tidak turun adalah konsumen meningkat daya belinya dengan suasana ekonomi yang mulai berangsur-angsur membaik. Terima kasih membaca. Salah sukses.