Pesanan Mainan Anak Indoor-Outdoor yang Mulai Ramai
Pesanan mainan anak indoor-outdoor yang mulai ramai – Data penjualan mainan anak indoor-outdoor kami dalam beberapa bulan terakhir ini cukup menggembirakan. Pesanan mainan anak yang masuk sudah cukup normal untuk ukuran keadaan ekonomi Indonesia yang masih dibayangi dampak negatif pandemi. Kegiatan masyarakat yang sudah dilonggarkan oleh pemerintah dan angka penurunan penderita corona juga sangat mempengaruhi naiknya volume penjualan dari berbagai produk mainan anak indoor-outdoor yang kami jual. Trend positif seperti sekarang bisa saja terus membaik kalau kondisi penurunan penyebaran pandemi semakin terkendali dan performa website komersial yang kami kelola juga maksimal. Sebagai pelaku bisnis mainan anak tentu kami sangat berkepentingan untuk mendokumentasikan naik-turunnya bisnis ini dalam website komersial kami untuk kepentingan bisnis yang kami jalankan. Maka menulis dengan tema pesanan mainan anak indoor-outdoor yang mulai ramai adalah sebuah keharusan.
Pesanan mainan anak indoor-outdoor di masa pandemi selama dua tahun ini sangat terpukul sekali. Penurunan penjualan sangat menurun drastis akibat ditiadakannya kegiatan belajar-mengajar tatap maka karena kekhawatiran penularan corona yang karena siswa-siswa memang suka berkumpul bersama teman-teman mereka. Sebagai pelaku bisnis mainan anak di saat pandemi sedang ganas-ganasnya kita memang tidak bisa melakukan apa-apa. Dan itu tidak hanya terjadi pada pelaku bisnis mainan anak seperti Sakti Edutoys, bisnis-bisnis lainnya juga terdampak. Bahkan hampir sebagian besar. Ada yang memilih mengurangi produksi dan mengurangi jumlah karyawan. Tidak sedikit yang memilih untuk menutup bisnisnya karena tidak memungkinkan lagi untuk mengoperasikan bisnis karena memang keadaan sangat tidak memungkinkan. Kalau diteruskan malah membuat si pebisnis terjun jauh utangnya ke jurang yang lebih dalam lagi.
Sakti Edutoys walaupun selama pandemi ini omset penjualannya lumayan menurun, tapi syukurnya kami masih bisa tetap mengoperasionalkan bisnis ini untuk bertahan dalam masa-masa sulit ini. Meski tidak seramai masa-masa ekonomi normal sebelum pandemi, pesanan mainan anak yang masuk tetap ada. Karyawan kami masih punya pekerjaan untuk diselesaikan dan ada dana untuk membayar mereka. Kami tidak bisa membayangkan kalau harus menutup bisnis mengingat bisnis ini sudah menjadi tumpuan atau lantaran untuk membiaya kelurga mereka. Memang di awal pandemi kami sempat pesimis kalau pandemi ini berlangsung bertahun-tahun seperti yang diprediksikan oleh beberapa ahli, kami harus siap dengan kondisi terburuk dalam bisnis mainan anak indoor-outdoor ini. Seiring berjalannya waktu, ternyata kenyataan tidak seburuk yang kami bayangkan, pesanan mainan yang masuk tetap ada dan karyawan kami bisa bernafas lega.
Aktifnya pelajaran tatap muka dan menggeliatnya bisnis mainan anak indoor-outdoor
Sejak meledaknya pandemi di seluruh dunia dan memaksa semua orang untuk terkurung dalam tempat tinggalnya dalam jangka waktu yang lama termasuk peniadaan pelajaran tatap muka di sekolah, kebutuhan mainan anak indoor-outdoor otomatis terhenti. Pesanan-pesanan dari lembaga pendidikan setingkat tk-paud selama pandemi otomatis ditunda dulu dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Kini setelah grafik corona dalam beberapa bulan ini yang sudah menurun lumayan tajam membuat pemerintah mulai melonggarkan aturan untuk berkerumun orang. Sekolah secara bertahap mulai diizinkan untuk melaksanakan kegiatan belajar tatap muka dengan model anak yang masuk tidak full.
Beberapa wahana mainan pesanan dari lembaga pendidikan satu per satu mulai masuk. Masih belum banyak tapi ada. Ketika pemerintah sudah membolehkan kegiatan belajar mengajar tatap muka secara full, prediksi kami volume penjualan mainan anak bisa meningkat tajam. Partner produksi kami yang ada di Jakarta yang selama pandemi pesanan mainan anak dari lembaga pendidikan sangat sepi kini bisa bernafas lega. Kami melihat pesanan dari lembaga pendidikan dari lembaga pendidikan sudah mulai ramai. Trend positif ini harus kami imbangi dengan performa website komersial kami yang bagus agar posisinya di google selalu di halaman utama untuk memungkinkan konsumen lebih mudah menemukan produk kami.
Daya beli masyarakat yang mulai membaik
Ekonomi adalah dunia yang saling berkaitan satu sama lain. Satu sektor ekonomi ambruk atau menurun, kemungkinan besar ekonomi yang lain juga menurun. Kita ambil contoh pada pembatasan kegiatan ekonomi yang berbasis produk garmen dengan serapan tenaga kerja yang besar di sebuah kota. Ketika pabrik garmen di kota A misalnya berjalan lancar dan berkembang, sektor ekonomi lain secara keseluruhan juga akan terdampak positif di daerah tersebut. Misalkan warung makan, warong kelontong, tukang cilok, warung kopi, kos-kosan, wisata dan sektor-sektor ekonomi lainnya juga akan berkembang seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat di wilayah tersebut. Dan begitu pula sebaliknya, ketika satu sektor ekonomi tutup atau menurun, sektor ekonomi lainnya juga akan mengalami penurunan.
Pada saat pandemi yang sudah berjalan dua tahun ini, banyak sektor ekonomi yang harus menurun atau bahkan tutup karena pembatasan kegiatan berkumpul oleh pemerintah. Mall yang menjadi salah satu pusat ekonomi yang mengandalkan pengunjung dengan menjual berbagai produk, hiburan dan event misalkan harus membatasi kegiatan usahanya membuat banyak karyawan yang harud dirumahkan atau diturunkan gajinya secara drastis membuat kegiatan ekonomi melambat. Belum kegiatan wisata, belum kegiatan travel, konser musik, pengajian, acara nikahan dan lain sebagainya. Otomatis pembatasan tersebut berdampak besar pada ekonomi masyarakat sehingga kegiatan ekonomi menjadi melambat dan daya beli masyarakat menjadi menurun.
Pelonggaran izin berkumpul dalam beberapa bulan terakhir ini telah memberikan angin segar semua kalangan baik masyarakat maupun pelaku bisnis. Bisnis-bisnis wisata kini boleh buka, travel mulai ramai, acara resepsi nikahan sudah dibolehkan dengan protokol kesehatan, cafe sudah ramai, pasar-pasar pun begitu. Secara efek domino, satu kegiatan ekonomi seperti yang kami jelaskan di atas akan berdampak pada sektor ekonomi lainnya. Sakti Edutoys sebagai pelaku bisnis mainan anak indoor-outdoor juga mulai merasakan dampak positif dari membaiknya ekonomi dalam beberapa bulan terakhir ini. Pesanan mainan anak sudah mulai menunjukkan volume kenaikan yang lumayan signifikan.
Trend market mainan anak yang stabil
Kami memilih bergelut dalam bisnis mainan anak indoor-outdoor karena melihat bisnis adalah salah satu bisnis yang memilih marketing yang stabil sepanjang tahun. Naik turun omset mesti ada tapi tidak ekstrim. Jadi bisnis ini cukup bisa diandalkan untuk memperkerjakan karyawan secara rutin tanpa harus mengurangi jumlah karyawan di bulan-bulan tertentu. Kalau pesanan dari market lembaga pendidikan sedang sepi, pesanan dari lembaga di luar pendidikan seperti tempat wisata, restoran, hotel, homestey, developer perumahan, personal, pengelola rumah sakit dan target pasar lainnya. Sudah lebih dari lima tahun kami menggeluti bisnis ini dengan hasil yang menurut kami sudah lebih dari ekspekstasi. Padahal kami berpikir, tim marketing Sakti Edutoys belum begitu maksimal dalam membuat berbagai campaign promosi kepada calon konsumen. Masih banyak platform online marketing yang belum kami gunakan secara fokus dan profesional. Padahal kalau kami bisa maksimal memanfaatkan semua platform online marketing yang ada saat ini, volume penjualan kami bisa meningkat dengan tajam.
Analisis kami lain mengenai trend market mainan anak yang stabil adalah logika dasar bahwa mainan anak akan selalu dibutuhkan. Kalaupun sudah beli, masa pakainya mesti terbatas dan dalam periode tertentu mesti harus diganti atau diperbaharui. Jadi dalam beberapa kejadian, ada beberapa konsumen memesan kembali mainan anak di Sakti Edutoys karena mengganti yang sudah lama atau menambah mainan anak karena jumlah peserta didik yang juga mulai bertambah. Adapun untuk pasar personal mainan anak indoor-outdoor saat ini juga sudah bagus. Daya beli masyarakat secara personal untuk membeli mainan-mainan anak indoor-outdoor seperti playground anak, ayunan anak, jungkat-jungkit atau mainan anak lainnya sudah meningkat tajam. Banyak orang yang memilih untuk membelikan putra-putri mereka mainan-mainan tadi untuk dipasang di rumah untung mengalihkan anak dari akses game yang berbasis smartphone yang kalau digunakan terlalu lama bisa berdampak negatif pada perkembangan anak secara kesehatan dan juga mental.